Bila ada langkah membekas lara
Terucap kata merangkai dusta
Bila ada tingkah menoreh luka
Manusia tiada sempurna
Sayup terdengar suara takbir
Tanda Ramadhan telah berpamitan
Ampunkan dosa-dosa besar
Barokah dan Rahmat dalam genggaman tangan
Mata kadang salah melihat
Mulut kadang salah mengucap
Hati kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dengan ikhlas
Minal Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin
BR, Ciamis 1 Syawal 1433 H
Tampilkan postingan dengan label Merantau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Merantau. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 18 Agustus 2012
Sabtu, 07 Juli 2012
Yogyakarta
Umur 19 tahun untuk Pertama kalinya kakiku menginjakkan
tanah jawa
Setelah kampung halamanku tanah Kalimantan
19 tahun aku tumbuh dan besar di tanah gambut
Selebihnya tiada ku sangka akan tumbuh di tanah yang subur
di pulau jawa
Yogyakarta itu namanya, sebagai Kota pendidikan dengan lebih
dari seratus Perguruan tinggi
tempat para penerus bangsa menuntut ilmu pendidikan yang
lebih tinggi
Sebagai kota budaya dengan ciri khas simbol kerajaan Mataram
Serta keraton ngayogyakarta Sultan Hamengku Buwono
Engkau pun pernah menjadi ibu kota dari Negara Indonesia
Tidak hanya aku yang menjadi pendatang ke tanah ini
Dari suku bangsa, ras dan agama turut hadir menghiasi
keragamannya
Dari ujung barat hingga ujung timur turut bermukim memenuhi
sudut kota ini
Yogyakarta memberikan seribu satu pengalaman yang sangat
berharga
Yogyakarta memberikan seribu satu cerita yang tak terlupakan
Yogyakarta sampai hingga waktunya nanti, kan ku kenang
engkau selama nafas ini masih berhembus.
BR, Yogyakarta
Kamis, 28 Juni 2012
Pergilah dari rumahMu
Tidak terasa sudah 5 Th meninggalkan tanah kediaman di bumi zamrud khatulistiwa kalimantan, bukan karena keterpaksaan ataupun keinginan untuk angkat kaki dari sana namun satu alasan adalah untuk belajar di negeri orang. Teriring doa, semangat, harapan dari hati orang-orang yang berada di rumah semakin kuat untuk melangkahkan kaki sejauh mungkin menggapai harapan dan mimpi-mimpi yang tinggi. ketika sudah waktunya kembalilah ke tanah kediaman itu, bangunlah!! perbaikilah yang rusak!! ciptakan manisnya hidup setelah berjuang......
Budi Rahman, Yogyakarta
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan
"Imam Syafii"
Langganan:
Postingan (Atom)