Adsense

Pages - Menu

Tampilkan postingan dengan label Yogyakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yogyakarta. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Desember 2012

Balada orang perbatasan

Tanahku dilahirkan dengan semangat tumpah darah
Keikhlasan hati tulus membangun untuk bangsa
Tanpa pamrih sebagai balasannya
Hanya demi kehormatan semata
Bukan harta, bukan sarana, bukan tahta
Namun demi kebebasan memiliki tanah air ini

Merah putih bukan hanya sebatas warna
Merah putih simbol kehormatan bangsa kami
Merah itu berani Putih itu suci
Sampai titik darah penghabisan
Tiada mampu mengguncang hati ini
Melangkah ke negeri seberang

Tanah kami tanah surga
Alam berlimpah sungai mengalir deras
Hijau lebat hutan kami
Cukuplah hidup hingga cucu nanti

Ingatlah anak-anak kami
Jangan kalian tinggalkan tanah ini
Tiada yang mampu menggantikannya
Sekalipun dunia sebagai gantinya

Apapun yang terjadi jangan sampai kehilangan Cinta pada Negeri ini

BR, kalimantan perbatasan Indonesia-serawak

Jumat, 07 Desember 2012

Kabut dan Asap

Entah apa yang salah dengan negara ini
Ingin rasanya terlahir lebih cepat
Agar bisa kembali memutar waktu
Berkenalan dengan para pendahulu
Para pejuang yang telah membentuk tanah air

Melihat kejadian yang tak kunjung damai
Kobaran balas dendam pemecah persatuan
Harta dan tahta menjadi rebutan
Tak tau salah atau benar demi tujuan
Merupakan asap yang menyesakkan dada ini

Memang benar amanat yang ditinggalkan
Dulu musuhmu adalah orang jauh
Namun sekarang saudara setanah airku
Haruskah kami tiup kabut ini
Agar terlihat jelas kebenaran yang mati

Selama ini tertipu dengan ajaran yang kabur
Peninggalan para penguasa licik
Angin tidak akan berhembus
Jika hanya berdiam di dalam hutan
Dakilah gunung menjulang agar kabut terlihat jelas

Kan terlihat matahari bersinar terang

BR, Kost Pringgodhani

Sabtu, 24 November 2012

Orang tua dan Anak-anaknya

Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dekapan dadanya berkata, bicaralah pada kami perihal anak.
Dan dia berkata:
Anakmu bukanlah anakmu
Mereka putra-putri kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka datang melalui engkau tapi bukan dari engkau,
Dan walau mereka bersamamu tapi mereka bukan kepunyaanmu.

Kau dapat memberi mereka cinta-kasihmu tapi tidak pikiranmu,
Sebab mereka memilik pikirannya sendiri,
Kau bisa merumahkan tubuhnya tapi tidak jiwanya,
Sebab jiwa mereka bermukim di rumah masa depan, yang tiada dapat kau sambangi, bahkan tidak dalam impian-impianmu.
Kau boleh berusaha menjadi seumpama mereka, tapi jangan berusaha membuat mereka seperti dirimu.

Sebab kehidupan tiada surut ke belakang, pun tiada tinggal bersama hari kemarin.
Engkaulah busur dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang pemanah membidik tanda sasaran di atas jalan nan tiada terhingga, dan Dia menekukkan engkau dengan kekuasaan-Nya agar anak panah-Nya dapat melesat cepat dan jauh.
Meliuklah dengan riang di tangan Sang Pemanah.
Sebab sebagaimana Dia mengasihi anak panah yang melesat, demikian pula Dia mengasihi busur nan mantap.

Itulah kutipan dari karya "Sang Nabi" Kahlil Gibran
Dia menunjukkan betapa sucinya seorang anak yang baru lahir ke kehidupan, dengan tiada yang dapat menentukan akan hidupnya nanti. Memiliki kemerdekaan abadi dari lahir hingga kembali mati melalui jalan yang Dia pilih sendiri, tanpa ada campur tangan dari sang Ibu. Namun Ibu hanya memberikannya air susunya agar kelak sang anak menjadi kuat.

BR, Asrama Kukar Yogyakarta.

The Power of Life

Syukuri apa yang ada
Karena yang ada adalah anugerah
Tuhan bekerja dengan misterius
Tiada yang tau apa yang akan terjadi
Apa yang tiada kita miliki
Jangan anggap sebagai kelemahan
Karena kekuataan tidak datang dari kesempurnaan
Melainkan dari Cinta yang tulus
Jangan menyerah jadilah Bintang

BR, Yogyakarta.....

Kamis, 15 November 2012

Tameng Ibu Pertiwi

Ibu Pertiwi ku tanah lahir
Tiada daya ku menggapainya
Ingin ku kembali kesana
Namun pahit kenyataan
Ayah ku korban licik penguasa
imbas ke garis keturunannya
namun hanya keluarga ini
yang harus menerima kekejaman
para pendahulu yang telah rapuh
Menunggu hingga kini silih berganti
tiada lahir jalan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi
Sempat cahaya terang hadir
dari tangan "Ireng"
Namun tiada dukungan kawan
Akankah terus menunggu
tangan siapa yang mau menarik Kami
kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
untuk kepastian masa kini dan masa depan.



Harapan yg sudah berpuluh-puluh tahun untuk kembali ke Tanah Ibu Pertiwi sebagai korban politik di masa silam sempat tiba sebuah titik terang. haru dan air mata tak mampu terbendung dengan kabar angin tersebut, namun langkah untuk menyelesaikan itu tidak bergaung. Pemimpin silih berganti yg melahirkan kebijakan konstruktif pencari kebenaran dan rekonsiliasi untuk menyembuhkan luka sejarah dan politik yang sudah berlangsung lama hanya sebatas keinginan saja dan semata berhujung kekecewaan.


Review Buku Ibarruri " Putri Alam"
BR, Yogyakarta

Sabtu, 10 November 2012

Pahlawan Abadi

Perjuangan belum berakhir
Justru baru hendak dimulai
Kemarin hanya tampak bayangan
Saat ini jelas terbentang

Para pejuang menghabiskan darah
Bahkan nyawa pun menjadi taruhan
Perlawanan terhadap penjajah
Demi kebebasan hak dan tujuan

Itulah perjuangan dahulu
Dalam mempertahankan sebuah negara

Hari ini esok dan seterusnya
Perjuangan belumlah berakhir
Bukan perjuangan tentang darah
Melainkan cita-cita dalam diri

Tujuan, harapan, mimpi-mimpi besar
Adalah perjuangan tiada akhir
Dalam setiap detak dan detik
Hingga waktumu usai

Pahlawan abadi adalah
Mimpi dan cita-cita
Dalam diri setiap Manusia


10 Nov 2012 "Hari Pahlawan"
Kaliurang, Wisma ayahbunda
BR

Selasa, 30 Oktober 2012

Sumpah Pemuda 1928

Perbedaan menyatu padu
Beragam kulit satu warna
Seribu bahasa berlidah satu
Beragam suku satu bangsa

Tiada penindasan
Tiada kekerasan
Senyum gembira
Damai sejahtera

Satu tujuan demi anak cucu bangsa

Langit mendung hujanlah datang
Badai bertiup layar terkembang
Tengoklah kebelakang
Memandang jauh sampai keseberang

Pusaka alam jaya
Nan adabi dirasa
Bangunkan mata
Bangkitkan raga

Musuhmu dirimu, musuhmu bangsamu........
Jiwamu jiwaku.........
tenang.........
damai..........
sejahtera..........

BR, 28102012
Yogyakarta

Kamis, 25 Oktober 2012

Idul Adha 1433 H

Engkau berikan kebahagiaan hidup
Sujud syukur atas nikmatMu padaku
Namun Engkau meminta kebahagiaan itu
Disaat langit ku bercahaya gemilang
Bagaikan hujan yang dingin
disertai dengan tiupan badai
Menghapus senyum gembira hati
Sebagai ujian bagi keikhlasan jiwa
Kekuatan cinta yang tulus
Tercipta tumbuh dalam jiwanya
Cinta pada buah hati ismail
Kepatuhan dalam dirinya
Bersinar kerelaan Ibrahim
Wujud cinta kepada Sang Khalik
Langit bercahaya saat malam bersenandung
Lebaran qurban alunan umat dalam ihram
Keikhlasan, Kerelaan, Kepatuhan dan pengorbananmu
Sebagai teladan abadi sepanjang masa
Dalam meraih keberkahan dari Sang Pencipta

Yogyakarta Idul Adha 1433 H
BR


Minggu, 16 September 2012

Putra Semalam

Sembilan bulan tiada dikandung
Hanya satu malam dilahirkan
Senyum kasih dan sayang
Putra semalam di tanah Sultan

Mentari pagi sampaikan salamnya
Mengukir jejak seribu langkah
Bersorak ramai riang gembiranya
Batu hitam saksi dalam langkah

Dalam gelap menutup tangan
Kemesraan dalam hangat pelukan
Air mata tak kunjung padam
Menjadi putra dalam semalam

16 september 2012
11.30 WIT Perairan laut maluku
BR

Sabtu, 08 September 2012

Senyum Papua

Disini papua
Tersenyum suka
Hitam kulitku
Hijau hutanku

Disini papua
Menyambut gembira
Keriting rambut
Biru lautku

Papua namaku
Jabat tangan 
Mari bersamaku
Tertawa Riang

Sungai-sungai
Gunung-gunung
Tebing tinggi
Rumah honai

Lestari budaya ku
Mama bapa ajarkan sorang
Kan kubawa sampai seberang
Biarkan terasa sama

Terima kasih papua
Senyum mu manis
Tanah subur 
Tanah Papua

8 September 2012 Sorong
BR

Rabu, 05 September 2012

Ambon Manise

Halong tempatku bersandar
Menjadi awal langkah kaki
Untuk layar tidak terkembang

Biru lautmu, hijau hutanmu
Putih pasirmu, seputih mutiara
Berbaris rumah dipunggung bukit
Berkelok-kelok jalannya
Hingga ke ujung hulu lautmu

Tanahmu tanah kelahiran raja-raja
Anak-anakmu pewaris tahta
Para leluhur menjadi pendahulu
Cucu-cucumu sebagai pewaris
besok dan seterusnya

Mama, beta kembali berlayar
Sampai berjumpa mama
Kan kukenang walau hanya sekejap
Melihatmu Ambon Manise

Ambon, KRI 591 16.40 WIT
BR

Jumat, 31 Agustus 2012

Peran Jangkar

Terapung di atas kapal
Gelapnya malam tanpa bintang
Terlihat bayang-bayang tapal
Redup redam  tiada benderang

Inginku melangkah ke sana
Keraskah engkau, Hitamkah warnamu
Daratan Selayar

Namun tiada cara mencapainya
Cukup ku memandang mu
Dari tengah laut, di atas geladak heli
Daratan selayar
Besok ku kembali berlayar


31 agustus 2012 21.03 WIT 
Perairan Selayar
BR

Rabu, 29 Agustus 2012

Mars Duta Nusantara

Duta nusantara remaja dan pemuda bahari
Bergandeng tangan riang gembira
Mengarungi laut yang biru
Semua berpadu jadi satu

Duta nusantara remaja dan pemuda bahari
Ayun langkah capai hari depan
Dalam menjalin persaudaraan
Engkaulah tulang punggung bangsa

Reff :
Jangan bimbang atau ragu
Tujuan sejati menunggumu
Jadi teladan dan orang berguna
Bagi maritim Indonesia tercinta

Bu. Aprilia


Sabtu, 18 Agustus 2012

Hari Raya Idul Fitri 1433H

Bila ada langkah membekas lara
Terucap kata merangkai dusta
Bila ada tingkah menoreh luka
Manusia tiada sempurna

Sayup terdengar suara takbir
Tanda Ramadhan telah berpamitan
Ampunkan dosa-dosa besar
Barokah dan Rahmat dalam genggaman tangan

Mata kadang salah melihat
Mulut kadang salah mengucap
Hati kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dengan ikhlas
Minal Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

BR, Ciamis 1 Syawal 1433 H

Kamis, 26 Juli 2012

Sajak Buat Maryam "Sang Nenek"

Aku bagian dari keturunanmu
Hidup mengabdi sebagai Cucumu
Anakmu bagian dari Ibuku
Pemberi air susu menjadi darahku

Tubuhnya mengecil termakan usia
Kulit keriput rambut memutih
Saat ini 70th engkau hadir
Hanya sebagai penjaga rumah

Keras perjuangan hidup kau sudah lewati masanya
Berbaris rapat pohon galam menjadi sawah yang menguning
Hasil keringatmu bercucuran telapak tangan tergores luka
Semangat mu masih terlihat tak lekang termakan usia meruncing

Namun apadaya sekarang, anak-anakmu terpanggilkan
Sudahlah waktu mu untuk duduk beristirahat, menikmati usia tua
Biarkan anakmu yang akan melanjutkan

Do'a kan, Cucumu ini penerus masa depan,
Engkau simbol semangat hidup
Bagai air yang terus mengalir, dan api yang tak kunjung redup

Itulah cambukkan semangat langkah kaki kedepan

BR, Banjarbaru 6 Ramadhan 1433 H

Putus Cinta

Dalam lagu ini kan ku kata kan
Betapa berat beban rasa di hati
Bayangkan diri mu yang ingin ku buang
Dan rasa cinta pada mu…dan semua mimpi ku
Kau berpaling dari ku dapat ku rasa
Dan memberi cinta untuk dirinya
Segala harapan pupus lah sudah…akhirnya putus juga
Hancur hati ini

Walau tak terasa t’lah jauh melangkah
Namun kita cukup berakhir sampai disini

Dan takkan pernah kembali pada mu
Jangan ada cinta kita lagi
Buang semua kisah tentang kita
Aku tak mau itu…semua cinta mu itu

Rivannada Fattah, Yogyakarta

Sabtu, 07 Juli 2012

Yogyakarta


Umur 19 tahun untuk Pertama kalinya kakiku menginjakkan tanah jawa
Setelah kampung halamanku tanah Kalimantan
19 tahun aku tumbuh dan besar di tanah gambut
Selebihnya tiada ku sangka akan tumbuh di tanah yang subur di pulau jawa

Yogyakarta itu namanya, sebagai Kota pendidikan dengan lebih dari seratus Perguruan tinggi
tempat para penerus bangsa menuntut ilmu pendidikan yang lebih tinggi
Sebagai kota budaya dengan ciri khas simbol kerajaan Mataram
Serta keraton ngayogyakarta Sultan Hamengku Buwono
Engkau pun pernah menjadi ibu kota dari Negara Indonesia

Tidak hanya aku yang menjadi pendatang ke tanah ini
Dari suku bangsa, ras dan agama turut hadir menghiasi keragamannya
Dari ujung barat hingga ujung timur turut bermukim memenuhi sudut kota ini

Yogyakarta memberikan seribu satu pengalaman yang sangat berharga
Yogyakarta memberikan seribu satu cerita yang tak terlupakan
Yogyakarta sampai hingga waktunya nanti, kan ku kenang engkau selama nafas ini masih berhembus.  

BR, Yogyakarta

Chitika