Lestarikan alam tanah etam
Sabtu, 16 Februari 2013
Tanah kutai nade dibena
Lestarikan alam tanah etam
Rabu, 30 Januari 2013
Rumahku
Rumahku hanya menjadi tempat tinggal
Bersama ayah dan ibu serta sanak saudara
Tumbuh menjadi besar hasil jerih payah mereka
Hijrahku ke pulau seberang
Membentuk pikiran yang jauh dari rumah
Mereka memang berbeda dari aku yang sekarang
Secara kehidupan sama namun pemikiran jauh melampauinya
Aku pikir ini keberhasilan mereka
Meneruskan keturunannya agar lebih baik
Entah pengaruh lingkungan atap ini
Atau sebuah garis takdir hidupku
Aku tumbuh jauh berbeda dari lingkungan Rumahku
Semoga kelak adik-adik dan keturunanku nanti
Mampu memberikan yang jauh lebih baik dari aku yang sekarang
Rumahku bukan lagi hidupku
Rumahku sejarah tempatku besar
Rumahku menjadi peristirahatanku Nanti
Senin, 31 Desember 2012
Penghujung Tahun
Kususun dengan rangkaian semangat cita-cita
Menjadi alasan untuk terus berjalan
Kertas putih terukir penuh warna
Satu persatu waktu terlewati
Sejuta mimpi tercipta satu
Langkah ini semakin larut
Melewati rangkaian waktu
Tahun semakin tua
Entah semua impian kan tercipta
Aku sempat terhenti
Terjebak dalam sudut mati
Ketika menatap langit malam
Melihat bintang bersinar terang
Sekalipun hanya satu bintang
Mampu menerangi kegelapan malam
Kudapatkan cahaya meraih mimpi kembali
Satu impian tercipta menerangi impian yang padam
Melanjutkan langkah hingga impian semua tercipta
Layaknya bintang yang terus bersinar
BR, Yogyakarta "selamat Th baru 2013"
Sabtu, 22 Desember 2012
Untukmu Ibu
Engkau wanita terhebat
Tanpamu aku tiada
Kasih dan sayangmu tulus tanpa pamrih
Ibuku Tercinta
Engkau wanita sejati
Inspirasi setiap langkahku
Dalam gelap dan terang selalu menemani
Maapkan anakmu ini
Saat mengkerutkan perintahmu
Yang tak tau balas budi
Yang tak tau besarnya pengorbananmu
Air susumu menjadi darah dan dagingku
Telapak kakimu surganya anak-anakmu
Aku yang jauh di tanah rantau
Hanya untuk membanggakan dirimu Ibu
Bukan nilai atau gelar yang aku cari
Namun memenuhi keingginanmu
Menjadi orang berpendidikan
Bukan orang yang bergelar
Tuhan, Ampuni dosa-dosa Ibuku
Kasih sayangilah dia seperti aku mendapatkan kasih sayangnya
Biarkan aku yang menanggung dosa-dosanya
Cukuplah tugasnya yang sudah merawat anak-anaknya
Hingga baligh dan menjadi hambamu
Doa & Sayangku selalu untuk mu Ibu
Sabtu, 15 Desember 2012
Musang Unit Selam UGM
Bagi tahun pertama saat bergabung
Proses pembelajaran dan pembentukan
Karakter menjadi kokoh disini
Pertanggung jawaban bagi pengurus
Pembelajaran bagi yang baru
Regenerasi sebagai penerus pembaharuan
Demi kemajuan rumah selam bersama
Sekolah hidup selama ditanah jawa
Bagi saya sebagai perantau
USUGM sebagai rumah perubahan
Perkenalan sebagai karakter pembentuk yang kokoh
Dilingkungan rumah gelanggang
Tiada daya selain waktu dan pikiran untuk penggantinya
Dan tiada tergantikan sampai kapanpun
Terima kasih USUGM........
BR, Hotel joyo Kaliurang
Rabu, 12 Desember 2012
HAUL 7 Th
Jauh meninggalkan langkah kaki
Menjadi saksi setiap titik terlewati
Sebagai makhluk yang hidup dan mati
Waktumu telah terhenti
7Th sudah hanya menjadi saksi
Dalam langkah kakiku hingga nanti
Aku terus melangkah sendiri
Dia kembali kepada penciptanya
Meninggalkan sisa hasil dari tanahnya
Mama, kakak, adik dan aku penerusnya
Sebagai saksi hidup peninggalnya
Semoga dalam damai
Terlantun doa yang suci
Harum aroma melati
Kehadiratnya atas Illahi
Aku mohon doamu disana
Bagi kami waktu belum terhenti
Engkau lebih dekat denganNya
Menjadi penyemangat setiap langkah kaki
Semoga engkau mendengar pesan dari ku
Untuk bapak dari anak mu.
Salam sayang dan cinta buatmu.
Sabtu, 08 Desember 2012
Balada orang perbatasan
Tanahku dilahirkan dengan semangat tumpah darah
Keikhlasan hati tulus membangun untuk bangsa
Tanpa pamrih sebagai balasannya
Hanya demi kehormatan semata
Bukan harta, bukan sarana, bukan tahta
Namun demi kebebasan memiliki tanah air ini
Merah putih bukan hanya sebatas warna
Merah putih simbol kehormatan bangsa kami
Merah itu berani Putih itu suci
Sampai titik darah penghabisan
Tiada mampu mengguncang hati ini
Melangkah ke negeri seberang
Tanah kami tanah surga
Alam berlimpah sungai mengalir deras
Hijau lebat hutan kami
Cukuplah hidup hingga cucu nanti
Ingatlah anak-anak kami
Jangan kalian tinggalkan tanah ini
Tiada yang mampu menggantikannya
Sekalipun dunia sebagai gantinya
Apapun yang terjadi jangan sampai kehilangan Cinta pada Negeri ini
BR, kalimantan perbatasan Indonesia-serawak
Jumat, 07 Desember 2012
Kabut dan Asap
Entah apa yang salah dengan negara ini
Ingin rasanya terlahir lebih cepat
Agar bisa kembali memutar waktu
Berkenalan dengan para pendahulu
Para pejuang yang telah membentuk tanah air
Melihat kejadian yang tak kunjung damai
Kobaran balas dendam pemecah persatuan
Harta dan tahta menjadi rebutan
Tak tau salah atau benar demi tujuan
Merupakan asap yang menyesakkan dada ini
Memang benar amanat yang ditinggalkan
Dulu musuhmu adalah orang jauh
Namun sekarang saudara setanah airku
Haruskah kami tiup kabut ini
Agar terlihat jelas kebenaran yang mati
Selama ini tertipu dengan ajaran yang kabur
Peninggalan para penguasa licik
Angin tidak akan berhembus
Jika hanya berdiam di dalam hutan
Dakilah gunung menjulang agar kabut terlihat jelas
Kan terlihat matahari bersinar terang
BR, Kost Pringgodhani
Sabtu, 24 November 2012
Orang tua dan Anak-anaknya
Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dekapan dadanya berkata, bicaralah pada kami perihal anak.
Dan dia berkata:
Anakmu bukanlah anakmu
Mereka putra-putri kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka datang melalui engkau tapi bukan dari engkau,
Dan walau mereka bersamamu tapi mereka bukan kepunyaanmu.
Kau dapat memberi mereka cinta-kasihmu tapi tidak pikiranmu,
Sebab mereka memilik pikirannya sendiri,
Kau bisa merumahkan tubuhnya tapi tidak jiwanya,
Sebab jiwa mereka bermukim di rumah masa depan, yang tiada dapat kau sambangi, bahkan tidak dalam impian-impianmu.
Kau boleh berusaha menjadi seumpama mereka, tapi jangan berusaha membuat mereka seperti dirimu.
Sebab kehidupan tiada surut ke belakang, pun tiada tinggal bersama hari kemarin.
Engkaulah busur dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang pemanah membidik tanda sasaran di atas jalan nan tiada terhingga, dan Dia menekukkan engkau dengan kekuasaan-Nya agar anak panah-Nya dapat melesat cepat dan jauh.
Meliuklah dengan riang di tangan Sang Pemanah.
Sebab sebagaimana Dia mengasihi anak panah yang melesat, demikian pula Dia mengasihi busur nan mantap.
Itulah kutipan dari karya "Sang Nabi" Kahlil Gibran
Dia menunjukkan betapa sucinya seorang anak yang baru lahir ke kehidupan, dengan tiada yang dapat menentukan akan hidupnya nanti. Memiliki kemerdekaan abadi dari lahir hingga kembali mati melalui jalan yang Dia pilih sendiri, tanpa ada campur tangan dari sang Ibu. Namun Ibu hanya memberikannya air susunya agar kelak sang anak menjadi kuat.
BR, Asrama Kukar Yogyakarta.
The Power of Life
Syukuri apa yang ada
Karena yang ada adalah anugerah
Tuhan bekerja dengan misterius
Tiada yang tau apa yang akan terjadi
Apa yang tiada kita miliki
Jangan anggap sebagai kelemahan
Karena kekuataan tidak datang dari kesempurnaan
Melainkan dari Cinta yang tulus
Jangan menyerah jadilah Bintang
BR, Yogyakarta.....
Kamis, 15 November 2012
Tameng Ibu Pertiwi
Review Buku Ibarruri " Putri Alam"
BR, Yogyakarta
Sabtu, 10 November 2012
Pahlawan Abadi
Justru baru hendak dimulai
Kemarin hanya tampak bayangan
Saat ini jelas terbentang
Para pejuang menghabiskan darah
Bahkan nyawa pun menjadi taruhan
Perlawanan terhadap penjajah
Demi kebebasan hak dan tujuan
Itulah perjuangan dahulu
Dalam mempertahankan sebuah negara
Hari ini esok dan seterusnya
Perjuangan belumlah berakhir
Bukan perjuangan tentang darah
Melainkan cita-cita dalam diri
Tujuan, harapan, mimpi-mimpi besar
Adalah perjuangan tiada akhir
Dalam setiap detak dan detik
Hingga waktumu usai
Pahlawan abadi adalah
Mimpi dan cita-cita
Dalam diri setiap Manusia
Selasa, 30 Oktober 2012
Sumpah Pemuda 1928
Perbedaan menyatu padu
Beragam kulit satu warna
Seribu bahasa berlidah satu
Beragam suku satu bangsa
Tiada penindasan
Tiada kekerasan
Senyum gembira
Damai sejahtera
Satu tujuan demi anak cucu bangsa
Langit mendung hujanlah datang
Badai bertiup layar terkembang
Tengoklah kebelakang
Memandang jauh sampai keseberang
Pusaka alam jaya
Nan adabi dirasa
Bangunkan mata
Bangkitkan raga
Musuhmu dirimu, musuhmu bangsamu........
Jiwamu jiwaku.........
tenang.........
damai..........
sejahtera..........
BR, 28102012
Yogyakarta
Kamis, 25 Oktober 2012
Idul Adha 1433 H
Minggu, 16 September 2012
Putra Semalam
Hanya satu malam dilahirkan
Senyum kasih dan sayang
Putra semalam di tanah Sultan
Mentari pagi sampaikan salamnya
Mengukir jejak seribu langkah
Bersorak ramai riang gembiranya
Batu hitam saksi dalam langkah
Dalam gelap menutup tangan
Kemesraan dalam hangat pelukan
Air mata tak kunjung padam
Menjadi putra dalam semalam
Sabtu, 08 September 2012
Senyum Papua
Rabu, 05 September 2012
Ambon Manise
Menjadi awal langkah kaki
Untuk layar tidak terkembang
Biru lautmu, hijau hutanmu
Putih pasirmu, seputih mutiara
Berbaris rumah dipunggung bukit
Berkelok-kelok jalannya
Hingga ke ujung hulu lautmu
Tanahmu tanah kelahiran raja-raja
Anak-anakmu pewaris tahta
Para leluhur menjadi pendahulu
Cucu-cucumu sebagai pewaris
besok dan seterusnya
Mama, beta kembali berlayar
Sampai berjumpa mama
Kan kukenang walau hanya sekejap
Melihatmu Ambon Manise
Jumat, 31 Agustus 2012
Peran Jangkar
Gelapnya malam tanpa bintang
Terlihat bayang-bayang tapal
Redup redam tiada benderang
Inginku melangkah ke sana
Keraskah engkau, Hitamkah warnamu
Daratan Selayar
Namun tiada cara mencapainya
Cukup ku memandang mu
Dari tengah laut, di atas geladak heli
Daratan selayar
Besok ku kembali berlayar
Rabu, 29 Agustus 2012
Mars Duta Nusantara
Bergandeng tangan riang gembira
Mengarungi laut yang biru
Semua berpadu jadi satu
Duta nusantara remaja dan pemuda bahari
Ayun langkah capai hari depan
Dalam menjalin persaudaraan
Engkaulah tulang punggung bangsa
Reff :
Jangan bimbang atau ragu
Tujuan sejati menunggumu
Jadi teladan dan orang berguna
Bagi maritim Indonesia tercinta
Sabtu, 18 Agustus 2012
Hari Raya Idul Fitri 1433H
Terucap kata merangkai dusta
Bila ada tingkah menoreh luka
Manusia tiada sempurna
Sayup terdengar suara takbir
Tanda Ramadhan telah berpamitan
Ampunkan dosa-dosa besar
Barokah dan Rahmat dalam genggaman tangan
Mata kadang salah melihat
Mulut kadang salah mengucap
Hati kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dengan ikhlas
Minal Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin
BR, Ciamis 1 Syawal 1433 H